Bali Update News

Kesiman, Denpasar, Bali, Indonesia

Call:0361-123456

info@baliupdatenews.com

Made Kasta tokoh Desa Akah Dukung Kebijakan Presiden Prabowo: Pangkas Perjalanan Dinas, Prioritaskan Kesejahteraan Rakyat

Minggu, 02 Februari 2025

Bali Update News

Klungkung | baliuptedenews.com – Tokoh spiritual yang dihormati di Klungkung, Bali, I Made Kasta, menyatakan dukungannya terhadap kebijakan Presiden Prabowo Subianto dalam memangkas anggaran perjalanan dinas luar negeri yang mencapai Rp15 triliun. Baginya, kebijakan ini mencerminkan keberpihakan pemerintah kepada kepentingan rakyat dan harus diterapkan hingga ke daerah.

Utamakan Rakyat, Pangkas Pengeluaran yang Tidak Urgen
Menurut I Made Kasta, kebijakan ini sejalan dengan prinsip kepemimpinan yang mengutamakan kesejahteraan masyarakat sebelum kepentingan birokrasi.

"Kalau kita sebagai masyarakat tidak mendukung, lalu siapa lagi? Kepentingan rakyat harus didahulukan. Jika kebutuhan dasar masyarakat sudah terpenuhi, barulah kita bisa bicara hal lain. Pak Prabowo memahami ini dengan memangkas anggaran perjalanan dinas luar negeri. Tidak hanya di pusat, daerah pun harus mengikuti langkah ini," ujar I Made Kasta.

Ia menegaskan bahwa efisiensi anggaran juga harus diterapkan di tingkat daerah, termasuk gubernur, bupati, hingga kepala desa. Dengan mengurangi perjalanan dinas yang tidak perlu, dana tersebut bisa dialihkan untuk kepentingan lebih mendesak, seperti pemenuhan kebutuhan pegawai dan pelayanan masyarakat.

"Kalau ada daerah yang lebih fokus pada pembangunan fisik daripada perjalanan dinas, maka itu bisa menutupi banyak kekurangan, termasuk pemenuhan hak-hak pegawai dan kesejahteraan masyarakat," tambahnya.

Instruksi Presiden Harus Dijalankan Secara Nasional
I Made Kasta menilai bahwa kebijakan pemangkasan anggaran ini harus dijalankan secara disiplin, mulai dari tingkat pusat hingga ke desa.

"Dari pusat turun ke gubernur, dari gubernur ke bupati, dari bupati ke camat, lalu ke kepala desa. Jika sistem ini berjalan dengan baik, maka instruksi Presiden pasti terlaksana. Kita harus mengutamakan kepentingan masyarakat sebelum kepentingan birokrasi," tegasnya.

Menurutnya, urgensi pemotongan anggaran sangat tinggi, terutama jika pendapatan negara terbatas.
"Kalau anggaran kita memang pas-pasan, maka harus diprioritaskan untuk kebutuhan rakyat. Perjalanan dinas bisa dikurangi, dari tiga kali menjadi dua kali, atau bahkan satu kali saja dalam setahun. Rp15 triliun itu bukan angka kecil, bisa digunakan untuk memenuhi kebutuhan rakyat miskin," ungkapnya.

Makan Gratis untuk Siswa: Langkah Cerdas Bangun Generasi Unggul
I Made Kasta juga mendukung program makan gratis bagi siswa, terutama di daerah-daerah yang masih mengalami kekurangan gizi.

"Kalau bisa, program ini dimulai dari daerah-daerah yang paling membutuhkan, seperti di wilayah Indonesia bagian timur. Setelah berhasil, baru diterapkan ke daerah lain. Banyak masyarakat di sana tinggal di daerah terpencil, seperti di hutan dan gunung, sehingga perlu perhatian lebih," ujarnya.

Menurutnya, anggaran Rp15 triliun yang dihemat dari perjalanan dinas bisa digunakan untuk berbagai sektor, termasuk pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur. Namun, prioritas utama tetap pada pemenuhan kebutuhan dasar, terutama pangan bergizi.

"Kalau gizi masyarakat terpenuhi, otomatis kesehatan mereka lebih baik. Dengan begitu, mereka bisa berpikir lebih jernih dan memiliki masa depan yang lebih cerah," paparnya.

I Made Kasta juga berharap bahwa kebijakan ini diikuti oleh seluruh kepala daerah, tanpa memandang latar belakang politik mereka.

"Walaupun berbeda partai, kalau ini untuk kepentingan nasional, harus didukung. Kebijakan yang baik harus diterapkan di seluruh wilayah, termasuk di Bali, karena tidak semua orang di Bali itu kaya. Masih banyak yang membutuhkan bantuan," katanya.

Koordinasi dan Evaluasi untuk Keberhasilan Program
Untuk memastikan efektivitas program ini, ia menekankan pentingnya koordinasi antara pemerintah pusat dan daerah.

"Kalau dari pusat sudah ada instruksi, maka gubernur, bupati, hingga kepala desa harus memastikan data faktual mengenai masyarakat yang benar-benar membutuhkan. Jangan sampai program ini tidak tepat sasaran," tambahnya.

I Made Kasta juga yakin bahwa program makan gratis ini akan meningkatkan kecerdasan generasi muda.

"Jika anak-anak mendapatkan makanan bergizi, IQ mereka pasti meningkat. Jangan sampai mereka hanya berpikir bagaimana bisa makan hari ini, tetapi harus bisa fokus belajar untuk masa depan yang lebih baik," pungkasnya.

 

Dengan kebijakan yang berpihak kepada rakyat dan pengelolaan anggaran yang lebih efisien, I Made Kasta optimis bahwa pemerintahan Prabowo Subianto dapat membawa perubahan nyata bagi kesejahteraan masyarakat Indonesia. (TimNewsyess)


Berita Terkini

Berita Terkait